Jumaat, 3 Oktober 2014

Kisah Doa Raja Zalim VS Raja yang Adil


Sangat terkesan dengan kisah ini.
Kisah ini saya baca di dalam buku 'Menyingkap Kod Rezeki Illahi', karya penulis Miftahur Rahman dari Indonesia.
Dikisahkan pada zaman dahulu, ada seorang Raja yang semasa hidupnya dipenuhi dengan kemaksiatan dan bersenang-senang.
Sehinggalah suatu hari, sang Raja itu ditimpa penyakit aneh yang hampir merenggut nyawanya. Maka baginda pun berjumpa Tabib. Lantas disarankan untuk memakan satu jenis ikan tertentu untuk sembuh.
Tapi sayangnya, pada tahun itu bukan lah musim ikan.
Lantaran tidak tertanggung lagi menahan kesakitan yang di alami, maka sang Raja berdoa bersungguh-sungguh kepada Allah agar diberi kesembuhan atas penyakitnya.
Atas doa itu, Allah memerintahkan para malaikatNya untuk mengiring ikan yang di perlukan itu ke tepi laut,sehingga ikan-ikan itu mudah didapati.
Setelah Raja itu memakan ikan itu seperti yang di sarankan, dengan izin Allah, sang Raja sembuh.

Manakala,
Di negeri lain, ada seorang Raja yang adil, soleh, dan di cintai rakyatnya. Sepanjang hidupnya berbuat kebaikan.
Raja yang soleh itu juga ditimpa penyakit aneh yang dapat merenggut nyawanya. Maka baginda pun berdoa siang dan malam memohon kesembuhan dari Allah.
Akhirnya, tabib di raja menemukan ubat bagi penyakit baginda, iaitu perlu makan satu jenis ikan tertentu.
Raja yang soleh ini sakit ketika sedang musim ikan. Namun, Allah telah memerintahkan para malaikatNya untuk menghalau ikan-ikan itu agar menjauh dari laut.
Jadi, sang Raja tidak dapat berubat, yang menyebabkan penyakitnya bertambah parah dan akhirnya Raja pun mangkat.
Di alam malaikat, para malaikat kebingungan. Mengapa doa orang yang zalim dikabulkan, sedangkan doa Raja yang soleh ditolak?
Allah Maha Mengetahui segalanya.
Allah berfirman di dalam Hadis Qudsi:
'Meskipun hambaKu, Raja yang zalim itu sentiasa berbuat maksiat dan menderhakaiKu sepanjang hidupnya, namun semasa hidupnya dia juga pernah berbuat kebaikan. Demi kasih sayangKu, Aku panjangkan umur nya untuk membalas sisa-sisa kebaikan yang pernah dilakukannya, sehingga apabila dia datang kepadaKu, dia hanya membawa dosa-dosa dan kesalahannya saja.

Sedangkan hambaKu, Raja yang soleh itu memang sentiasa berbuat kebaikan dan ketaatan sepanjang hidupnya. Namun, dia tidak terlepas membuat kesalahan.
Demi kasih sayangKu, aku balas semua kesalahannya dengan musibah.
Menjelang kematiannya masih ada dosaNya yang belum Ku balas. Aku tolak doanya untuk mendapatkan kesembuhan, supaya bila ia datang kepadaKu, ia hanya membawa amal salehnya saja.'
Allah...
Baiknya Engkau ya Allah..
============================
Menurut Jalaludin Rahmat di dalam bukunya 'Doa bukan lampu Aladdin', kita seringkali mengecam Tuhan ketika doa-doa yang kita panjatkan belum termakbul.

Sering kali kita menganalogikan permohonan kita kepada Allah seumpama lampu Aladdin, di mana apabila diusap akan mengeluarkan jin yang dapat memenuhi semua permintaan kita dalam sekelip mata.
Tuhan dianggap seperti jin lampu Aladdin yang boleh diperintah sesuai dengan keinginan kita.
Nauzubillah!
========================
Maka, apabila berdoa, yakinlah Allah Maha Melihat dan yang paling penting bersangka baik lah pada Tuhan kita, yang Dia Maha Mengetahui apa yang terbaik untuk kita.

kredit : Nadiah Azaman

1 comments:

  1. Thanks jun...besar sungguh perancangan Allah untuk setiap hambanya...Salam Aidil Adha Jun..

    BalasPadam